Peningkatan Mutu Pendidikan Inklusif: 54 Guru se-Bangka Belitung Ikuti Pelatihan Intensif di Bangka Tengah Tahun 2025
BANGKA TENGAH, 28 Nopember 2025 – Sebanyak 54 guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, antusias mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi guru dalam melayani keberagaman murid dan anak-anak berkebutuhan khusus/inklusi. Kegiatan prestisius ini diselenggarakan oleh Kantor Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen di bidang pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.
Berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 24 hingga 28 November 2025, pelatihan ini mengambil tempat di Hotel Santika kabupaten Bangka Tengah. Pemilihan lokasi yang nyaman dan kondusif diharapkan dapat mendukung suasana belajar yang optimal bagi para peserta.
Kepala Kantor GTK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bapak Edward, S.S., M.Pd dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan ini dalam mewujudkan ekosistem pendidikan yang adil dan merata. "Setiap anak memiliki potensi unik dan hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas. Namun, keberagaman murid, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, seringkali membutuhkan pendekatan pengajaran yang spesifik dan terampil," ujar beliau. "Pelatihan ini dirancang untuk membekali para guru dengan pengetahuan, strategi, dan keterampilan praktis agar mampu menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, responsif, dan memberdayakan seluruh peserta didik."
Di awal pelatihan ini seluruh peserta mengikuti tes awal. Materi pelatihan mencakup berbagai aspek krusial dalam pendidikan inklusi, mulai dari materi umum kebijakan pendidikan. Materi pokok antaralain Murid berkebutuhan khusus, identifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khusus, dari narasumber Dr.Dadang Garnida, M.Pd. yang menjabat sebagai Widyaiswa Ahli Utama BBGP Jawa Barat, Beliau menjelaskan lebih lanjut tentang Universal Design for Learning (UDL) yang menekankan bahwa hambatan belajar seringkali berasal dari desain lingkungan atau kurikulum yang kaku, bukan dari kekurangan peserta didik. "UDL membantu kita merancang pembelajaran yang fleksibel sejak awal, sehingga semua siswa dapat mengakses dan menunjukkan pemahaman mereka dengan cara terbaik," imbuhnya. Materi dari narasumber ke 2 Ibu Agustina Sondjaja, M.Pd. menyampaikan materi sistem layanan pembelajaran, program berkebutuhan khusus. Pada hari ke 3 seluruh peserta kegiatan berkunjung dan mengajar di SLB Negeri 31 PKLP PangkalPinang , secara berkelompok sesuai jenjang mempraktikkan langsung ilmu yang didapatkan selama pelatihan 2 hari sebelumnya.
Para guru peserta pelatihan menyambut baik inisiatif ini. Ibu Sari (nama samaran), seorang guru SD dari Belitung Timur, mengungkapkan, "Kami sangat membutuhkan pelatihan seperti ini. Terkadang kami merasa bingung bagaimana menghadapi murid yang memiliki kebutuhan belajar berbeda. Dengan bekal ilmu dari pelatihan ini, kami berharap bisa lebih percaya diri dan efektif dalam mengajar."
Dari salah satu jenjang SMA Cabang Dinas Wilayah V, SMA Negeri 2 Tanjungpandan perwakilannya, yakni Ibu Misniyanti, S.Pd., guru yang mengampu mata pelajaran Ekonomi. Diharapkan pelatihan dapat membawa perspektif dan praktik baik langsung dari pelatihan untuk diterapkan di sekolah. hari terakhir Jum’at 28 Nopember 2025 sebelum acara penutupan seluruh peserta mengikuti tes Akhir serta foto bersama.
Melalui kegiatan ini, Kantor GTK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung visi pemerintah untuk menciptakan pendidikan inklusif yang berkualitas, di mana setiap anak, tanpa terkecuali, mendapatkan kesempatan terbaik untuk berkembang dan meraih mimpinya. Diharapkan, ilmu dan keterampilan yang diperoleh para peserta dapat segera diimplementasikan di sekolah masing-masing, membawa dampak positif yang signifikan bagi peningkatan mutu pendidikan di Bangka Belitung.(Adm).