Beda TV Analog dan Digital
Siaran TV analog secara resmi telah dimatikan sejak 2 November 2022 lalu di sejumlah wilayah. Itu artinya, masyarakat di wilayah terdampak ASO (Analog Switch Off) hanya bisa menonton siaran TV digital. Lantas apa bedanya TV analog dan digital?
Dalam sejarahnya, tanggal 21 November setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Televisi Sedunia atau World Television Day. Perayaan ini sudah dimulai sejak 1996, setelah Forum Televisi Dunia pertama dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan hari televisi sedunia.
Penetapan Hari Televisi Sedunia ditetapkan pasca pertemuan forum televisi dunia dan PBB pada 21 November 1996.penetapan Hari Televisi sedunia diperingati sebagai komitmen pemerintah, organisasi media, dan masyarakat untuk menyampaikan informasi yang berimbang dan tidak memihak saat kebenaran berita dipertanyakan.
Menurut PBB, televisi masih menjadi sumber referensi untuk konsumsi video terbesar. Menurut data, diprediksi pengguna televisi masih akan terus meningkat dari 1,63 juta di 2017 bertambah jadi 1,74 miliar pada 2023. Televisi juga masih memainkan peranan penting dalam membentuk opini publik, dan mempengaruhi dunia politik.
Di Indonesia sendiri, televisi analog telah mengudara selama hampir 60 tahun. Dengan berakhirnya siaran analog ini, maka sebagaimana dikutip dari siarandigital.kominfo.go.id akan digantikan televisi digital atau TV digital mulai 2 November 2022.
Nantinya, pada masa peralihan TV digital, masyarakat tetap bisa untuk menonton siaran televisi analog secara terbatas di wilayah tertentu saja. Namun dianjurkan mengubah tangkapan sinyal antena di rumah dari siaran TV analog ke digital.
Perbedaan TV Analog dan Digital
Perbedaan TV analog dan digital dilihat dari dua hal, yakni jenis sinyal yang ditransmisikan dan juga kualitas gambar yang dihasilkan, antara lain:
1. Jenis Sinyal
TV Analog dan digital memiliki transmisi sinyal yang berbeda. Sinyal pada TV analog ditransmisikan melalui sinyal radio yang terbagi dalam format video dan audio. Dalam gelombangnya, sinyal video ditransmisikan dalam gelombang AM, sementara audio ditransmisikan dalam gelombang FM.
Hal itu berbeda dengan TV digital yang diproses menggunakan kode binari 1 dan 0. Kode binari inilah yang kemudian diterjemahkan sebagai gambar dan suara. Menerima transmisi sinyal dalam bentuk format “bit” atau data informasi, serupa dengan cakram CD, DVD, dan Blu-ray.
Nantinya, semua data di sinyal TV digital dibawa sekaligus, seperti warna, gambar, dan suara (termasuk surround).
2. Kualitas Gambar
Pada TV analog, kualitas gambar yang ditayangkan sangat bergantung pada jarak dan lokasi geografis pemancar sinyal dan TV penerima sinyal. Tampilan gambar akan memunculkan bintik-bintik atau berbayang jika jaraknya terlalu jauh.
Sedangkan sinyal TV digital tidak akan berkurang kekuatannya jika jarak semakin jauh dari pemancar. Video dalam TV digital bisa ditransmisikan dalam dua cara, yakni interlaced dan progressive.
Dalam metode interlaced, gambar dipindai dalam urutan ganjil dan genap secara terpisah dan ditampilkan bergantian. Sedangkan dalam metode progressive, gambar dipindai dalam urutan ganjil genap di TV secara bersamaan/berurutan.
Secara umum, berikut perbedaan antara TV analog dan digital, antara lain:
Sebagaimana dikutip laman kemenfominfo, setidaknya ada enam perbedaan yang perlu diketahui masyarakat tentang perbedaan siaran TV analog siaran digital. Antara lain:
• Pada siaran analog menggunakan teknologi lama yang dirancang untuk suara, sementara siaran digital untuk transmisi suara dan data.
• Siaran analog, sinyal yang dipancarkan berupa sinyal analog yang akan ditangkap oleh antena. Siaran digital menggunakan sinyal sistem siaran digital.
• Siaran analog bergantung pada kedekatan perangkat televisi dengan menara pemancar. Kualitas gambar dan suara siaran analog akan semakin jernih jika perangkat berada semakin dekat dengan pemancar.
• Perangkat televisi tidak perlu berada dekat dengan menara pemancar untuk mendapatkan gambar yang bersih dan suara yang jernih.
• Dari segi teknis, siaran analog menggunakan pancaran dengan modulasi langsung pada pembawa frekuensi. Pada siaran digital, data akan dibuat dalam kode digital, setelah itu, baru dipancarkan.
• Perbedaan teknologi yang digunakan membuat siaran analog masih terdapat gangguan atau noise. Sementara pada siaran digital, tayangan bersih dan suara jernih.
• Biaya penyiaran yang dibutuhkan pada siaran analog lebih tinggi dibandingkan siaran digital.
Sumber : https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/beda-tv-analog-dan-digital-18349/