Pemprov Babel Berjuang Selamatkan Generasi Muda dari Putus Sekolah

 

Pangkalpinang, Dalam rangka tindakan preventif terkait merebaknya anak putus sekolah menengah di Babel, dimana terdata per Januari 2019 hingga Mei 2021 terdapat sebanyak 2.348 anak putus sekolah yang mayoritas angka tertinggi disebabkan oleh faktor pernikahan dini dan kehamilan yang tidak diinginkan.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi Babel terus mensinyalir angka tertinggi ini bersama pihak dinas terkait (Dinas Kesehatan, Dinas Sosial,DP4KB, BKKBN, BNN, Dinas Tenaga Kerja, Kemenag, Dukcapil KB, Puskesmas Kab/Kota, Dinas Pendidikan, dan Dewan Pendidikan) serta Guru Bimbingan Konseling (BK) melakukan terobosan untuk menyelamatkan generasi muda di Babel, berupa menyusun program ataupun kegiatan yang bersifat pada pembinaan karakter siswa.

"Program ataupun Kegiatan yang diberikan Pemerintah harus tepat sasaran, dan sasarannya sekolah" ujar Gubernur Kep.Babel, Erzaldi saat memberikan pengarahan pada audiensi focus grup discusion membahas penanganan anak putus sekolah di Ruang Pertemuan Tanjung Pendam, Kantor Gubernur, Kamis (10/6/2021).

" Kita minta dinas-dinas terkait menyusun program/kegiatan yang menyentuh pendidikan anak sebagai upaya menyelamatkan generasi muda di Babel, seperti sosialisasi pemberian sex edukasi, agar anak dapat memahami bahayanya melakukan sex bebas, sosialisasi bahaya narkoba" tegas Gubernur Erzaldi.

Karena menurutnya, banyaknya angka putus sekolah salah satunya disebabkan oleh orangtua.

Menanggapi hal ini, solusinya guru BK mampu memberikan konseling kepada orangtua dengan memberikan bimbingan upgrading dengan melibatkan pakar ahli psikologi.

Terlebih, Babel menempati peringkat 5 tingkat nasional dengan angka perceraian yang tinggi.

Pemprov Babel melakukan pencegahan bersama Kanwil Kemenag Babel melakukan MoU dengan BP4 ( Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan), sebagai organisasi yang bertugas mendamaikan keluarga yang bersengketa dan membimbing calon pengantin agar mempersiapkan mereka menjadi bapak yang kuat dan ibu yang hebat, jelasnya.

Sementara, Ketua TP-PKK, Melati Erzaldi mengatakan bahwa tanggungjawab pendidikan tidak hanya tanggungjawab Dinas Pendidikan saja melainkan dinas terkait lainnya juga bertanggungjawab pada permasalahan anak-anak di Babel.

Audiensi ini diharapkan dapat menyatukan visi misi yang sama terhadap bagaimana kita menekan anak putus sekolah di Babel, ujar Melati Erzaldi.

Karena hal ini akan menjadi beban pemerintah jangan sampai anak-anak menjadi pengangguran, dan kita terus berupaya memberikan tindakan yang tepat agar mereka bisa sekolah.

Lebih lanjut, Arif selaku Ketua MGBK Babel mengatakan bahwa melalui pertemuan ini menjadi rambu peringatan bagi guru BK se-Babel untuk lebih peduli terhadap masalah yang menganggu mutu masa depan generasi muda Babel.

Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Kep. Bangka Belitung